Tuesday, January 17, 2017

JAPANISM PART 1

Kenapa akhir-akhir ini gue jadi semakin malas menulis di blog ya? Padahal ide sih sudah ada, tapi begitu buka blogger, gue cuma bengong dan ujung-ujungnya malah buka Twitter. Tapi demi melanjutkan tradisi....gue akan mencoba rajin menulis kembali. Dimulai dengan post-an tentang Jepang ini.

Jadi, yha, kawan-kawan, gue baru saja pulang dari Jepang.



Tiket ke Jepang ini dibeli pas awal semester 5 kemaren, yang mana gue terus-terusan memastikan bahwa bulan Januari tahun depannya gue pastilah sedang libur. Ini pertama kalinya gue pergi ke negara 4 musim ketika sedang musim dingin (yha padahal cuma Korea aja sebelumnya). Tidak ada yang gue khawatirkan selain, 'Oh, yaelah sedingin apa sih musim dingin?'

Nah, pikiran seperti itu jangan dicontoh.

Tapi, semakin mendekati bulan keberangkatan, gue semakin khawatir dengan dinginnya musim dingin. Nyokap pun belum ada tanda-tanda beli jaket musim dingin. Gue pun menyampaikan kekhawatiran tersebut kepada nyokap.

"Mama, kita harus beli baju musim dingin loh, kan nanti lagi musim dingin di sana." kata gue suatu hari.

"Emang harus? Itu kata bapak kamu pake aja baju berlapis-lapis." balas nyokap dengan santai.

Gue diem aja, sambil beranggapan, 'Oh, nyokap pasti becanda ha ha ha'

Tapi minggu depannya, tetap belum ada tanda-tanda nyokap akan segera beli jaket musim dingin, maka begitu selesai kuliah dan gue sudah kembali ke kos-an, gue whatsapp nyokap dan menekankan pentingnya membeli jaket musim dingin agar tidak mati kedinginan di Jepang nanti.

Beberapa hari kemudian, nyokap whatsapp sambil mengirimkan sejumlah gambar, yaitu jaket-jaket musim dingin yang telah dibelinya beserta sepatu boots baru.

Alhamdulillah, ga jadi mati kedinginan.

Masalah ga berhenti sampai di situ.

Mungkin beberapa orang sudah tahu, bahwa selama ini, gue kalau pergi ke luar negeri gak pernah pakai travel sama sekali. Semuanya individu begitu sampai sana kecuali tiket pesawat dan hotel yang biasanya sudah dicarikan, dibayar, diurus, bla bla bla oleh kakak gue di Indonesia.

Nah, perjalanan kali ini pun sekali lagi akan dipandu oleh gue sendiri sebagai anak yang berusaha tidak membuat dirinya maupun ibunya tersesat di negara yang amat sangat asing.

Tapi karena waktu perjalanan gue ke Jepang kali ini sangat mepet dengan uas, gak banyak waktu yang bisa gue gunakan untuk belajar tentang Jepang. Gue bener-bener baru mempelajari semuanya, kayak tentang transportasinya, cara makan, dll H-3 sebelum berangkat. Gue panik luar biasa.

Sedangkan nyokap gue permintaannya macem-macem.

"Neng, mama mau ke Osaka."

"Neng, mama mau ke Hokkaido liat salju"

"Neng, kita ke sini ya nanti, kata temen mama bagus."

"Neng, nanti kita ke situ gak?"


Rasanya seperti kembali uas.

Jepang sendiri sebagai negara yang telah maju, tidak membantu sama sekali, terutama dalam hal transportasi. 



Mainanku sehari-hari

Ketika pertama kali gue mengetahui seBANYAK itu jalur kereta Tokyo, gue langsung menutup laptop dan berdoa semoga perjalanan kali ini dilancarkan oleh Allah SWT.

Pasalnya, emang SEBANYAK itu jalur kereta di Tokyo, karena transportasi utama mereka ada 2, yaitu subway dan JR East atau kereta yang bukan bawah tanah. Awalnya gue bingung, kenapa Jepang boros banget sampai menciptakan kereta atas dan bawah tanah dengan jalur yang sama-sama banyak, muter-muter, dan disimbolkan dengan warna yang hampir sama pula??? Mana jalur yang harus gue pakai?? Apa bedanya???

Belum lagi kartu transportasinya macam kartu KRL di kita itu juga ada dua, Pasmo dan Suica namanya. Gue muter-muterin semua website, semua blog orang-orang, demi mencari tahu apa SEBENARNYA perbedaan dari fungsi dua kartu tersebut, karena dari setiap web maupun blog sama-sama menjelaskan bahwa fungsi keduanya adalah sama, yaitu buat digunakan di subway maupun JR East.

Rasanya gue pengen banting laptop sambil berteriak, 'YA TERUS KENAPA SAMPE ADA DUA KARTU SIH?! BIKIN BINGUNG FOREIGNER AJA!!!'

Gue berusaha berpikiran positif dengan menganggap, yha mungkin agar orang-orang mempunyai pilihan terhadap selera kartunya. Gue sendiri kemaren beli Suica karena ada gambar penguin nya, lucu. Walaupun gue gak begitu suka hijau, tapi yha gue ga suka banget sama warna pink jadi terdiskualifikasi lah tuh kartu Pasmo.

Mainanku sehari-hari


Yha, jadi begitulah persiapan meaningless gue sebelum berangkat. Sisanya gue berserah diri saja dan mengikuti arah angin yang nantinya akan membawa gue bepergian selama di sana.

Untuk tiket pesawat sendiri, kakak gue selalu mencarikan tiket promo MWHAHAHAHA jadi ya itu, kalau mau ke luar negeri murah, carilah tiket promo. Tiket murah ke Jepang kali ini kebetulan keberangkatan dari Malaysia, jadi tiket Jakarta-Malaysia nya pun harus dibeli terpisah. Tapi Alhamdulillah tiketnya pun dapet yang ga begitu mahal, pokoknya satu orang pp semuanya kalau di total gak lebih dari 5 juta.

Emang sih perjalanannya jadi berasa panjaaaaaaang banget. Pertama, gue dari Jakarta dulu ke Malaysia. Dari Malaysia ke Jepangnya pun harus transit dulu di Vietnam. Nyaris 24 jam perjalanan deh gue kemaren. Sampe enek rasanya kemaren gonta-ganti pesawat terus, untung makanannya enak.








Sialnya, kebetulan pas hari keberangkatan itu gue lagi sakit diare.

Ya, agak gak elit emang.

Gue berusaha nahan sakit perut di pesawat, di bandara, di kereta, bahkan sesampainya di hotel gue pun masih sakit perut.

Wejangan aja buat kalian yang mau pergi jauh, jangan makan yang aneh-aneh H-1 sebelum keberangkatan.



Ga ada kesulitan yang berarti sesampainya di Jepang. Kebetulan juga khusus selama di sana, gue nyewa pocket wifi gitu macam Bolt dari Global Advande Com. Super abis kakak-kakak, aku rekomendasikan bagi yang ingin pergi ke Jepang dan ingin survive selama bepergian, sewalah wifi ini! Saya puas sekali!

Weather shock yang pertama kali gue dapatkan sesampainya di Jepang adalah, YA ANJIR MUSIM DINGIN SEDINGIN ITU TERNYATA. Beneran dingin yang bener-bener dingin, sedingin-dinginnya dingin deh! Apalagi kalau udah ada angin...masyaallah.

Rasanya saat itu juga pengen langsung balik ke panasnya Tangerang.


Weather shock


Ada penguinnya kan lucu








Hotel yang gue tempati namanya Hotel Mystays yang terletak di Kameido. Cukup jauh darimana wkakakak tapi cukup dekat dari Narita Airport. Tempatnya dekat sekali dengan stasiun kereta JR East, cukup jalan lurus saja melewati sebuah taman, lalu menyebrang di jalanan besar, masuk gang kecil, belok kanan dan sampailah di Stasiun Kameido via East Exit.

Gak cuma stasiun, tapi deket banget juga sama Lawson. Di sanalah sehari-hari gue membeli Japanese Omelette yang sueper enak dan susu big size dari Meiji yang sangat memuaskan!


(kenapa gue promosi terus sih dari tadi)

Begitu sampai hotel, karena waktu check in jam 2 sore, sedangkan gue nyampe jam 12-an, akhirnya gue dan nyokap nitipin koper-koper dulu di hotel dan memutuskan buat jalan-jalan sebentar ke Akihabara karena itu yang paling dekat. 

Tentu saja itu gue jalan-jalan dalam keadaan masih sakit perut, tapi sudah agak sedikit berkurang setelah minum Diapet. Pokoknya kemaren kalau gak ada Diapet, gue gak akan bisa survive di jalanan Tokyo!






Sebenarnya Akihabara bisa jadi tempat yang mengasyikan seandainya anda suka Jepang-Jepangan. Karena banyak sekali tokoh-tokoh anime dan manga di setiap jalan. Sayangnya, gue termasuk generasi tua yang cuma tau anime atau manga terkenal macam Naruto, One Piece, Detective Conan, dll, yang notabene malah jarang banget ada di jalanan HAHAHAHAHAH.

Jadi yaudah, ke Akihabara cuma keliling-keliling sebentar, dan sekali itu aja karena besoknya ga balik lagi ke Akihabara.

Sempat berfoto depan cafe nya AKB48 juga karena teringat salah satu teman saya, yaitu Maryam, yang memang kesukaannya kebetulan nonton teater JKT48. Tadinya dia jauh-jauh hari bilang pengen nitip kaos AKB48, tapi karena beberapa alasan akhirnya batal. Jadi yaudah gue kasih fotonya aja.


Kata Maryam harusnya gue sekalian nonton teaternya


Tapi foto sajalah!

Taman menuju hotel




Berusaha aesthetic




Apa sih kerudungnya jatuh sebelah





Nah, malemnya tadinya gue ga mau keluar hotel karena pengen istirahat dulu + DI LUAR DINGIN. Tapi sepupu gue ngajak ke Shibuya, tepatnya ke Tower Records karena dia mau beli album Mamamoo.

Jadi, fyi aja, perjalanan kali ini gue emang ga bener-bener berdua sama nyokap seperti biasanya. Kali ini sepupu dan tante gue ikut. Cuma bedanya, sepupu gue cuma bisa sampai tgl 9, karena tgl 10 nya dia ada masih ada ujian. Sedangkan tante gue tetep ikut sampai hari terakhir di Tokyo. Kebetulan sepupu gue emang mempunyai interest yang sama, yaitu kpop. Bedanya, dia suka girlgroup sedangkan gue suka boygroup mwhahahaha tapi walaupun begitu kita masih nyambung kok kalau ngomongin kpop.

Nah, balik lagi, jadi kata dia lagi ada promo gitu, kalau beli album Mamamoo nanti bisa foto bareng sama membernya. Ya gue pun langsung semangat pengen keluar, apalagi ke Tower Records, karena pas banget album baru BTS versi Jepang lagi keluar. Ditambah lagi berdasarkan info yang gue dapat di Twitter dari fans Jepang, ada papan iklan besar di Shibuya yang nampilin foto promosi BTS.

Gimana saya tidak semangat?!

Maka, demi pria-pria tersebut, gue pun berusaha melawan dingin yang ampun-ampunan dingin banget pas malem itu!


Demi lo pada nye*


Ya udah, bukan salah mereka juga sih, saya yang salah kenapa bisa terjebak di dunia laknat seperti kpop ini. SAYA YANG SALAH, SAYA!


Ya terus gitu, berasa surga sekali sampai di Tower Records. Akhirnya gue bisa liat secara langsung, rak-rak penuh seni yang biasanya cuma bisa gue liat di Twitter yang ditweet oleh fans-fans Jepang. Sayangnya, gue ke Jepang sama sekali ga bawa duit pribadi karena emang mau menahan diri ga beli apa-apa demi nabung buat konser BTS (yang sampai sekarang tanggalnya belum keluar, PERSETA* KAMU BIGHIT!). Jadi gue harus cukup puas dengan foto-foto.....




Minta cium siapa sih


Rak penuh kelaknatan


















.


Yang dikejar oleh sepupuku


Dia berhasil foto sama semuanya, fyi. Wuri langsung iri.


Habis dari Tower Records, foto-foto dulu di jalanan Shibuya yang terkenal dengan Shibuya Crossing nya itu yang emang rameeeeee banget. Dibutuhkan kelincahan yang luar biasa demi menghindari satu sama lain agar tidak saling bertabrakan. Pasalnya, hampir ga ada space sama sekali!

DAN SAYA PUN KETEMU PRIA-PRIA SIALAN YANG TELAH BERHASIL MEMAKSA SAYA UNTUK KELUAR DARI HANGATNYA KAMAR HOTEL.


ITU TUH DI ATAS YANG WARNA HITAM SAMA PUTIH








Suka kenapa sih tampang w


Jadi yha, sekian hari pertama di Tokyo. Alhamdulillah masih bisa survive walaupun kedinginan dan lagi diare.





- bersambung ke JAPANISM PART 2 -


2 Words from....: